Jakarta, Surau.ID — Jumlah korban meninggal akibat banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera terus meningkat. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mencatat total 539 orang meninggal dan 453 orang masih hilang hingga Minggu, 1 Desember 2025, pukul 21.00 WIB.
Data itu merupakan akumulasi dari tiga provinsi terdampak: Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. Basarnas menyampaikan pembaruan informasi korban secara berkala seiring proses pencarian yang masih berlangsung.
“Basarnas secara berkala memperbarui data korban meninggal akibat bencana banjir dan longsor di Sumatera,” demikian laporan yang dikutip dari kanal video detik.com.

Evakuasi dan Pencarian Masih Berjalan
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, menegaskan operasi pencarian dan pertolongan terus dilakukan di seluruh daerah terdampak meski medan sulit dan banyak akses terputus.
BNPB juga melaporkan lonjakan signifikan jumlah pengungsi. Menurut Suharyanto, banyak warga yang sebelumnya memilih mengungsi secara mandiri kini berpindah ke lokasi pengungsian resmi karena fasilitas yang semakin memadai.
“Masyarakat yang tadinya mengungsi mandiri ini masuk ke titik-titik pengungsian. Sehingga jumlah pengungsi juga bertambah,” ujar Suharyanto dalam konferensi pers Minggu malam, dikutip dari Kompas.
Distribusi Logistik dan Perbaikan Akses
Distribusi logistik terus dilakukan melalui berbagai skema sambil menunggu proses pembukaan kembali jalur transportasi darat yang terputus akibat longsor dan genangan banjir di sejumlah wilayah.
BNPB menyebut percepatan akses menjadi prioritas untuk memastikan suplai makanan, air bersih, dan layanan kesehatan dapat menjangkau seluruh titik pengungsian.(*)
