Kraksaan,- Komunitas Lingkar Hadis Nusantara (LHN) kembali menggelar diskusi ilmiah Hadistalk pada Minggu, 23 November 2025. Dua akademisi muda yang aktif dalam kajian hadis di Probolinggo hadir sebagai pemantik, yakni Fathorrozi, M.Pd., Kepala MA Nurul Wahid dan akademisi, serta M. Sholihin, M.Ag., dosen Ilmu Hadis di STAI Nurul Qadim.
Diskusi yang mengusung tema “Reposisi Hadis sebagai Pondasi Menuju Peradaban Manusia di Era 5.0” ini berlangsung di kediaman Fathorrozi, Krejengan, Kraksaan, mulai pukul 16.30 WIB. Kegiatan tersebut turut didukung komunitas kajian Cangkruk Kajian.
Suasana diskusi berlangsung hangat. Para peserta menyoroti posisi hadis yang tidak hanya dipahami sebagai rujukan moral dan spiritual, tetapi juga relevan dalam menjawab tantangan era Society 5.0—fase peradaban yang menggabungkan teknologi kecerdasan buatan dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Fathorrozi dalam pemaparannya mengatakan, reposisi hadis menjadi penting di tengah perubahan besar yang terjadi di era digital. “Hadis menyimpan prinsip etika, kemanusiaan, dan kebijaksanaan yang justru semakin dibutuhkan saat teknologi mulai mengambil alih banyak aspek kehidupan,” ujarnya.
Senada dengan itu, M. Sholihin menekankan peran hadis sebagai kompas peradaban. Ia menyebut nilai-nilai hadis dapat menjadi kerangka moral dalam penggunaan kecerdasan buatan, big data, hingga teknologi berbasis digital lainnya. “Reposisi hadis bukan mengubah substansi, melainkan memproyeksikan hikmahnya dalam konteks sosial, budaya, dan teknologi hari ini,” katanya.
Diskusi ini menjadi ruang pertemuan antara tradisi keilmuan Islam dan dinamika perkembangan teknologi. Para peserta sepakat bahwa hadis tetap relevan sebagai fondasi etis dan filosofis di tengah derasnya modernisasi.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat literasi hadis di kalangan akademisi, pemuda, dan masyarakat, sekaligus mendorong perspektif baru dalam membaca hubungan antara agama dan perubahan zaman.
Lingkar Hadis Nusantara sendiri berdiri pada 11 November 2025. Komunitas ini dipelopori sejumlah akademisi dan pegiat kajian hadis yang memiliki visi memperdalam pemahaman hadis sekaligus menyediakan ruang komunikasi bagi mahasiswa, peneliti, dan masyarakat yang tertarik pada kajian hadis.