surau.id – Pondok pesantren kini dipandang sebagai motor dalam pengembangan ekonomi umat. Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM menegaskan bahwa pesantren tidak lagi hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga siap bertransformasi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi nasional berbasis komunitas.
Mengutip ANTARA, Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Farida Farichah, menyatakan bahwa pesantren memiliki struktur sosial yang besar dan solid sehingga mampu menjadi motor penggerak ekonomi baru.
“Pondok pesantren dapat menjadi tempat pergerakan ekonomi karena memiliki komunitas yang besar dan tumbuh,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pemerintah sedang memperkuat dukungan melalui program pembiayaan dan penguatan kelembagaan koperasi pesantren.
“Kami mendorong pesantren membentuk koperasi agar mampu mengelola unit-unit usaha dengan lebih profesional,” pungkas Farida.
Pesantren Diproyeksikan Jadi Pusat Ekonomi Berbasis Komunitas
Wamenkop juga menegaskan bahwa pesantren memiliki potensi besar untuk menjadi pusat ekonomi komunitas karena memiliki jaringan sosial luas dan kegiatan internal yang terstruktur.
“Pesantren memiliki sumber daya manusia dan aktivitas ekonomi yang bisa dikembangkan, sehingga berpotensi menjadi pusat ekonomi masyarakat,” katanya seperti dikutip republika.com
Ia menekankan bahwa pemerintah melihat pesantren sebagai kekuatan ekonomi baru yang perlu ditopang dengan sistem manajemen yang kuat.
Dari Santri ke Pengusaha: Pesantren Mulai Melahirkan Generasi Pelaku Usaha
Potensi ekonomi pesantren tak hanya terlihat dari dukungan pemerintah, tetapi juga dari keberhasilan sejumlah santri dalam membangun usaha mandiri.
Seperti dilansir dari BisnisMarket, banyak pesantren kini membekali santri dengan keterampilan bisnis sehingga mereka mampu menjadi pelaku usaha setelah menamatkan pendidikan agama.
Menurut Farida, pesantren bahkan diprediksi mampu mengguncang dunia bisnis Indonesia melalui program penguatan kewirausahaan.
“Santri sekarang tidak hanya belajar kitab, tetapi juga dididik menjadi wirausahawan. Dari ngaji, mereka bisa jadi jutawan,” ujar Farida. (*)