Cropped Red S Simbol.webp
Surau.ID •
29 November 2025 | 09:58 WIB
Nasional

Prabowo: Banjir dan Longsor di Sumatra Bukti Ancaman Perubahan Iklim

Presiden prabowo pimpin evaluasi nasional koperasi merah putih dorong penguatan ekonomi desa 25112025
Presiden Prabowo Subianto (Foto: Dok. Istimewa)

Jakarta, Surau.id – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa rangkaian bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat harus menjadi pengingat bahwa Indonesia menghadapi dampak nyata perubahan iklim dan kerusakan lingkungan.

Hal itu disampaikan Prabowo saat memberikan arahan pada Peringatan Puncak Hari Guru Nasional di Indonesia Arena, Jakarta Pusat, Jumat (28/11/2025).

Perubahan Iklim Disebut Semakin Nyata

Dalam pidatonya, Prabowo secara tegas menyatakan bahwa berbagai musibah yang melanda Indonesia bukan hanya disebabkan cuaca ekstrem, tetapi terkait langsung dengan perubahan pola iklim global.

“Ini juga mengingatkan kita bahwa dunia penuh dengan tantangan perubahan iklim, pemanasan global, kerusakan lingkungan. Ini menjadi tantangan yang harus kita hadapi,” ujar Prabowo.

Ia menambahkan bahwa masyarakat Indonesia kembali menghadapi duka akibat bencana di sejumlah titik di Sumatra.

“Kita merasakan ada saudara-saudara kita yang mengalami duka musibah akibat bencana alam yang terjadi di beberapa tempat di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatra Barat,” ucapnya.

Pembabatan Hutan Perparah Risiko Bencana

Prabowo juga menyoroti praktik perusakan hutan dan pembabatan pohon yang menghilangkan daya dukung lingkungan terhadap bencana hidrometeorologi.

Menurut Prabowo, perusakan lingkungan turut memperburuk kerentanan wilayah.

“Mencegah pembabatan pohon, perusakan hutan, juga sungai-sungai harus kita jaga agar bersih,” kata Prabowo.

Ia menegaskan bahwa sungai yang tidak terawat tidak mampu lagi menahan debit air besar ketika hujan ekstrem datang secara tiba-tiba.

“Lingkungan harus dijaga. Tidak bisa ada pembabatan pohon hingga perusakan hutan,” tegasnya.

Bantuan Terkendala Cuaca dan Akses Jalan

Sejak hari pertama bencana, pemerintah telah mengerahkan bantuan ke Sumatra. Namun, distribusi bantuan menghadapi hambatan karena cuaca buruk dan infrastruktur yang rusak.

“Memang kondisinya sangat berat, banyak yang terputus. Cuaca juga masih tidak memungkinkan, kadang-kadang helikopter dan pesawat kita sulit untuk mendarat,” ungkap Prabowo.

Meski demikian, pemerintah terus menambah pengiriman logistik ke lokasi bencana.

“Tadi pagi kita telah berangkatkan tiga pesawat Hercules C-130 dan satu pesawat A-400 untuk kesekian kalinya. Kita kirim bantuan dan terus-menerus kebutuhan mereka di lapangan kita dukung,” ujarnya.

BNPB mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar mencapai 174 orang per 28 November 2025.

Guru Diminta Ajarkan Pendidikan Lingkungan

Dalam pidatonya, Prabowo juga mendorong para guru di seluruh Indonesia untuk memperkuat pendidikan lingkungan dalam kurikulum sekolah.

“Mungkin perlu kita tambah dalam silabus, dalam mata pelajaran juga, kesadaran akan sangat pentingnya kita menjaga lingkungan alam kita, menjaga hutan-hutan kita,” ucap Prabowo.

Ia menekankan bahwa generasi muda harus memiliki kesadaran ekologis sejak dini demi keberlanjutan lingkungan di masa depan. (*)

Penulis: Redaksi Surau.ID
TAGS
White Surau
Media Kolaborasi Bersama untuk informasi yang lebih dekat dengan pembaca.

Langganan

Dapatkan artikel atau tulisan terbaru dari Surau.id
Copyright © 2025 Surau.id