Surau.id – Asia Tenggara kembali diguncang cuaca ekstrem 2025 yang dipicu krisis iklim dan hujan dengan intensitas tinggi selama berhari-hari. Gelombang banjir bandang dan tanah longsor melanda empat negara yakni Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Malaysia dengan total korban tewas melampaui 300 jiwa, menjadikannya salah satu bencana hidrometeorologi terbesar tahun ini. Ironisnya, Indonesia menjadi negara dengan korban meninggal terbanyak.
Berikut data lengkap dan kondisi terkini di 4 negara yang dilanda cuaca ekstrem yang menewaskan lebih dari 300 orang. Indonesia mencatat korban terbanyak.
Indonesia Tertinggi: Banjir dan Longsor Menelan 174 Korban Jiwa
Indonesia menjadi negara dengan dampak paling fatal dalam rangkaian bencana banjir Asia Tenggara 2025. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Jumat (28/11/2025) malam mencatat 174 orang meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang menghantam tiga provinsi di Sumatera: Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa Sumatra Utara menjadi episentrum bencana, dengan 116 korban tewas dan 41 orang masih hilang. Di Sumatra Barat, bencana merenggut 23 korban jiwa, sementara Aceh mencatat 35 korban meninggal.
Tingginya angka kematian ini kembali menegaskan kerentanan infrastruktur, lemahnya mitigasi bencana, serta meningkatnya risiko akibat krisis iklim di kawasan rawan longsor dan banjir.
Thailand: 145 Korban Tewas di Songkhla Akibat Banjir Berhari-Hari
Thailand juga mencatat tragedi besar. Banjir berkepanjangan di wilayah selatan menewaskan 145 orang, menurut laporan AFP. Sebagian besar korban ditemukan di Provinsi Songkhla, salah satu wilayah yang terdampak paling serius.
Potret bencana yang beredar di media sosial dan berita internasional memperlihatkan jasad korban yang terikat di tiang lampu, sebuah langkah darurat agar tubuh tidak hanyut terbawa arus deras. Otoritas Thailand memperkirakan jumlah korban masih bisa bertambah seiring proses pencarian dan penyelamatan di daerah yang baru mulai surut.
Vietnam Alami Banjir Terburuk dalam 50 Tahun
Vietnam menghadapi salah satu bencana terburuk dalam sejarahnya. Banjir di wilayah tengah-selatan pada 16–23 November disebut sebagai yang terparah dalam lebih dari setengah abad.
Direktur Pusat Prakiraan Hidro-Meteorologi Nasional Vietnam (NCHMF), Mai Van Khiem, menyatakan bahwa curah hujan ekstrem melampaui seluruh catatan sepanjang sejarah cuaca negara itu.
Hingga Jumat (28/11/2025), Vietnam mencatat 102 korban tewas, lebih dari 1.150 rumah rusak, serta 80.000 hektare lahan pertanian hancur, terutama di Dak Lak, Gia Lai, dan Lam Dong.
Malaysia: Dua Korban Tewas, 30 Ribu Warga Mengungsi
Malaysia juga turut terdampak badai siklon yang menyebabkan banjir di delapan negara bagian, termasuk Kelantan, Penang, dan Perlis. Menurut laporan South China Morning Post (SCMP), dua orang tewas dan lebih dari 30.000 warga dievakuasi.
Warga Perlis menggambarkan kondisi di Kangar, wilayah yang berbatasan langsung dengan Thailand sebagai “seperti lautan”. Debit air yang terus naik memaksa ribuan orang meninggalkan rumah mereka. (*)