Cropped Red S Simbol.webp
Surau.ID •
29 November 2025 | 12:04 WIB
Pesantren

Kemenag Siapkan 58 UIN dan Pesantren untuk Anak Palestina Korban Konflik

Nasaruddin Umar, Menteri Agama
Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar. (Foto: Dok. Kemenag RI)

Jakarta, Surau.id – Kementerian Agama (Kemenag) menegaskan kesiapan Indonesia untuk menerima anak-anak Palestina yang telah lama putus sekolah dan mengalami buta huruf. Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan jaringan Universitas Islam Negeri (UIN) serta sejumlah pesantren telah disiapkan sebagai tempat pendidikan dan pemulihan psikososial bagi anak-anak tersebut.

Mengutip laman resmi Kemenag, Jumat (28/11/25), langkah ini dilakukan sebagai bagian dari rencana kemanusiaan pemerintah sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

“Pak Prabowo akan mengundang orang-orang yang buta huruf, yang putus sekolah sekian lama di Palestina. Kami sudah menginventaris UIN atau pesantren mana anak-anak itu seandainya akan datang,” ujar Nasaruddin.

Menunggu Instruksi Presiden untuk Penempatan Anak Palestina

Meski seluruh jaringan pendidikan telah disiapkan, Kemenag saat ini masih menunggu instruksi lanjutan dari Presiden sebelum memulai proses kedatangan dan penempatan.

“Kami siap untuk menampung anak-anak Palestina. Anak-anak tidak boleh buta huruf, tidak boleh menderita. Pak Presiden berkali-kali menyampaikan bahwa pemerintah siap memastikan keamanan dan kelancaran program ini,” kata Menag.

Nasaruddin menambahkan bahwa pihaknya sudah mulai melakukan pendataan kebutuhan teknis dan non-teknis agar pelaksanaan program berjalan lancar dan aman.

58 UIN dan Pesantren Siap Terlibat dalam Program Kemanusiaan

Menteri Agama memastikan kapasitas Indonesia, khususnya pendidikan tinggi Islam, sangat memadai untuk menjadi rumah belajar bagi pelajar Palestina. Indonesia memiliki 58 UIN yang siap menjalankan program pendidikan kemanusiaan tersebut.

“Kita punya 58 UIN yang siap menjalankan rencana tersebut. Ini akan menjadi nama besar Bapak Prabowo, nama besar Indonesia, dan bentuk nyata kebersamaan kemanusiaan,” ungkapnya.

Nasaruddin juga menegaskan bahwa dukungan pendidikan bagi negara konflik bukanlah hal baru bagi Indonesia.

Indonesia Pernah Tampung 300 Pelajar Afghanistan

Indonesia sebelumnya pernah menerima sekitar 300 anak Afghanistan ketika negara tersebut dilanda konflik berkepanjangan. Mereka kemudian ditempatkan di berbagai pesantren di Pulau Jawa sebelum melanjutkan pendidikan mereka.

Pengalaman tersebut, kata Nasaruddin, menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki kapasitas, infrastruktur, dan komitmen kuat untuk membantu anak-anak Palestina memperoleh pendidikan yang layak.

“Jika anak Palestina ingin menuntut ilmu di Indonesia, kami sudah siap,” tegasnya. (*)

Penulis: Redaksi Surau.ID
TAGS
White Surau
Media Kolaborasi Bersama untuk informasi yang lebih dekat dengan pembaca.

Langganan

Dapatkan artikel atau tulisan terbaru dari Surau.id
Copyright © 2025 Surau.id