Cropped Red S Simbol.webp
Surau.ID •
27 November 2025 | 13:03 WIB
Daerah

Semeru Erupsi, Status Tetap Awas: Warga Diminta Tingkatkan Kewaspadaan

IMG

Lumajang, Surau.id – Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkanik signifikan pada Selasa (25/11/2025) pukul 04.45 WIB. Laporan resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang disampaikan Petugas Pos Pengamatan Gunungapi Semeru di Gunung Sawur, Mudkas Sofian, mengonfirmasi terjadinya erupsi dengan kolom abu setinggi sekitar 800 meter di atas puncak, atau kurang lebih 4.476 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang dan condong ke arah utara. Aktivitas tersebut terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi erupsi mencapai 1 menit 59 detik. Hingga laporan disusun, aktivitas erupsi masih berlangsung.

Mudkas Sofian menjelaskan bahwa peningkatan aktivitas Gunung Semeru telah terpantau sejak dini melalui pemantauan visual maupun instrumental. “Seluruh data pemantauan diperbarui secara real time. Setiap perubahan, sekecil apa pun, langsung kami laporkan untuk mendukung langkah mitigasi,” ujarnya.

Ia menegaskan pentingnya kewaspadaan masyarakat di sekitar lereng Semeru. “Status masih berada di Level IV atau Awas. Kami mohon masyarakat benar-benar mematuhi seluruh rekomendasi resmi. Ini bukan soal jarak di peta, tapi soal keselamatan,” tegasnya.

Dalam status Level IV (Awas), warga diminta tidak beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga radius 20 kilometer dari puncak, serta menghindari area dalam radius 8 kilometer dari kawah karena potensi lontaran batu pijar. Masyarakat juga diimbau mewaspadai ancaman awan panas, guguran lava, dan aliran lahar yang dapat muncul sewaktu-waktu di sepanjang sungai berhulu di puncak Semeru, termasuk Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, dan anak-anak sungainya.

Upaya mitigasi terus diperkuat melalui kesiapsiagaan posko darurat, pemeriksaan jalur evakuasi, serta koordinasi lintas instansi guna memastikan setiap perubahan aktivitas gunung dapat direspons secara cepat dan tepat. Kesadaran masyarakat untuk tetap tenang, mengikuti informasi resmi, dan tidak terpancing kabar tidak benar menjadi kunci penting mengurangi risiko.

Mudkas kembali menegaskan kesiapsiagaan petugas di lapangan. “Kami bekerja 24 jam. Semeru ini hidup, dan tugas kami memastikan masyarakat mendapatkan informasi paling akurat agar bisa mengambil langkah aman,” katanya.

Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah, petugas pengamatan, relawan, dan warga, upaya menjaga keselamatan di kawasan Semeru terus diperkuat. Di tengah dinamika aktivitas gunung yang selalu berubah, kewaspadaan dan semangat gotong royong menjadi kekuatan utama masyarakat Lumajang dalam menghadapi setiap kemungkinan.

Penulis: Redaksi Surau.ID
TAGS
White Surau
Media Kolaborasi Bersama untuk informasi yang lebih dekat dengan pembaca.

Langganan

Dapatkan artikel atau tulisan terbaru dari Surau.id
Copyright © 2025 Surau.id