Kraksaan, Surau.ID – Ketua PCNU Kota Kraksaan terpilih, KH Hafidzul Hakim Noer atau akrab disapa Nun Hafidz, menegaskan pentingnya keikhlasan, persatuan, dan kedewasaan berorganisasi dalam Konferensi Cabang (Konfercab) Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kraksaan.
Kegiatan tersebut digelar pada Sabtu pagi (13/12/2025) di Pondok Pesantren Kanzus Sholawat, Kelurahan Kandangjati Kulon, Kecamatan Kraksaan.
Di hadapan para kader Ansor, Nun Hafidz menekankan bahwa GP Ansor merupakan tonggak utama gerakan pemuda Nahdliyyin yang berkhidmah untuk umat, bangsa, dan agama. Ia mengingatkan bahwa Ansor bukan ruang mencari keuntungan materi, melainkan ladang pengabdian yang menuntut keikhlasan dan kesungguhan.
“Di Ansor tidak ada bayaran. Namun, berjuang di Ansor besar barokahnya,” ujarnya, dilansir dari Pantura7.com.
Menurut Nun Hafidz, setiap kader Ansor harus meluruskan niat dalam berorganisasi, yakni semata-mata untuk berkhidmah dan mengharap ridho Allah SWT. Dengan niat yang lurus, Ansor akan tetap mampu menghadirkan manfaat dan energi positif di tengah masyarakat.
Ia juga menyoroti pentingnya menjaga persatuan, terutama dalam momentum konferensi yang menentukan arah kepemimpinan organisasi. Nun Hafidz meminta seluruh peserta Konfercab tetap mengedepankan kedewasaan dan ukhuwah, apa pun hasil forum nantinya.
“Ruangan boleh panas, tapi hati harus tetap adem. Siapa pun yang terpilih nantinya, saya yakin adalah yang terbaik,” pesannya.
Konfercab GP Ansor Kota Kraksaan diikuti oleh jajaran pengurus cabang, perwakilan Pimpinan Anak Cabang (PAC), hingga ranting se-Kota Kraksaan. Forum ini menjadi ajang evaluasi organisasi sekaligus konsolidasi kader untuk menentukan langkah Ansor ke depan.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Jawa Timur, Mohamad Yunus, yang membuka kegiatan tersebut, menegaskan bahwa GP Ansor merupakan ruang kaderisasi strategis bagi Nahdlatul Ulama. Ia mendorong seluruh kader menjaga soliditas dan sinergi organisasi dari tingkat ranting hingga cabang.
“Ansor adalah ruang proses kaderisasi NU. Jadikan Ansor sebagai ruhul jihad untuk mengharap ridho Allah,” ujarnya.
Yunus menutup dengan mengingatkan bahwa kekompakan internal menjadi kunci agar GP Ansor tetap relevan dan mampu menjawab tantangan zaman di tengah dinamika sosial masyarakat.(*)
